Astagaa, dua minggu ini saya sangat bersyukur diberi kesempatan untuk merasa beruntung akan pendidikan dan keteguhan hati yang saya miliki. Saya menyaksikan dengan mata kepala sendiri dan kesempatan berinteraksi oleh nona X yang telah menjadi "kacang yang lupa pada kulitnya". Betapa iba dan tertegun saya ketika melihat si nona X yang asli pelosok telah bertransformasi menjadi pribadi yang jauh berbeda. Nona X kini telah kehilangan kemampuannya berbahasa Indonesia yang baik dan benar, nona X kini sudah gila harta, nona X yang gemar merebut para pria berkeluarga. Ah, jangan tuduh saya asal menjustifikasi. Saya berinteraksi dengan nona X, saya mendengar penjelasan mengenai alasan transformasi nona X, dan saya mencapai kesimpulan bahwa kombinasi antara kurangnya pendidikan, himpitan nasib, dan guyuran harta mendadak dapat mematikan kepekaan dan kemanusiaan seseorang. Lekaslah sadar nona X, kepicikanmu itu dapat menjadi bumerang bagimu sendiri.
 |
| source: www.tradebit.com |
